Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar menduga
kecelakaan pesawat Merpati jenis MA-60 di laut Kaimana, Papua Barat, 7
Mei silam, karena masalah cuaca dan kesalahan manusia.
Hal itu
diketahui setelah Mustafa memangggil jajaran direksi dan komisaris
Merpati pada Jumat, 20 Mei 2011. "Sudah ada semacam indikasi bahwa yang
terjadi adalah faktor human error dan cuaca," kata Mustafa di
Jakarta.
Bila benar kecelakaan ini akibat kesalahan manusia,
Mustafa meminta kepada Merpati agar melakukan berbagai macam pembenahan,
sehingga kesalahan seperti ini tak terulang. "Saya pikir Merpati perlu
melakukan langkah-langkah antisipasi," katanya.
Seperti
diberitakan sebelumnya, dari hasil rekaman suara kokpit (Voice
Cockpit Recorder/VCR) dan rekaman data penerbangan (Flight Data
Recorder/FDR) ternyata tidak ditemukan kepanikan di kokpit
pesawat. Keterangan yang diumumkan Komite Nasional Keselamatan
Transportasi (KNKT) ini menyatakan bahwa pilot maupun co-pilot tetap
biasa ketika pesawat MA-60 jatuh ke laut.
"Dari VCR dan FDR
tidak dijumpai kegaduhan di dalam kokpit pesawat," ujar Kepala Sub
Komite Penelitian Kecelakaan Transportasi Udara KNKT, Masruri.
Masruri
menambahkan, pada saat kecelakaan, pilot dan co-pilot juga
tidak terlihat berusaha mendaratkan pesawat di atas air. Namun, Masruri
tidak bersedia menjelaskan lebih jauh mengenai rekaman suara di kokpit
pesawat itu.
sumber : vivanews.com
No comments:
Post a Comment
jangan lupa dengan komentarnya ^^